Uber berencana menggunakan mobil listrik untuk armadanya pada tahun 2030
Perusahaan ride-hailing yang berbasis di AS, Uber, sedang merencanakan armada khusus kendaraan listrik mulai tahun 2030 di berbagai pasar internasional. CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CBS News bahwa merek tersebut berencana untuk segera menghentikan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil. Perusahaan itu menargetkan untuk menghabiskan $800 juta (sekitar 12 triliyun rupiah) untuk membantu pengemudinya beralih ke tenaga listrik secepatnya.
Mengapa artikel ini penting?
Didirikan pada tahun 2009, Uber adalah penyedia layanan taksi prabayar berbasis perangkat lunak. Perusahaan ini juga telah memperluas layanannya ke pengiriman makanan dan paket dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pergeseran ke arah solusi mobilitas listrik yang diprioritaskan, perusahaan yang berbasis di AS ini sekarang berencana untuk menggunakan mobil listrik di tahun-tahun mendatang. Perusahaan ini terutama menargetkan pasar AS, Kanada, dan Eropa.
"Jika kita akan melakukan pekerjaan kita, kita harus menggunakan mobil listrik"
Ketika ditanya tentang apakah kendaraan bertenaga bensin atau diesel akan diizinkan untuk beroperasi di bawah perusahaan ini di masa depan, Khosrowshahi berkata, "Tidak, jika kita akan melakukan pekerjaan kita, kita harus menggunakan mobil listrik." Dia menambahkan bahwa Uber sedang mencoba untuk memangkas jejak karbonnya dengan memberi insentif kepada pengemudinya untuk beralih ke mobil listrik. Dilaporkan, transportasi merupakan sumber emisi gas rumah kaca terbesar di AS.
Transisi ke armada listrik itu mahal
Meskipun langkah tersebut akan mendapat tepuk tangan dari berbagai kelompok aktivis lingkungan di seluruh dunia, transisi ke armada listrik adalah urusan yang mahal. Di AS, biaya rata-rata untuk membeli mobil listrik adalah sekitar $60.000 (sekitar 900 juta rupiah). Perusahaan itu berencana untuk menghabiskan $800 juta (kira-kira 12 triliyun rupiah) untuk membantu mengimbangi biaya pengemudinya.
Belum ada rencana untuk pasar India
Sementara perusahaan itu sedang mencoba untuk menerapkan langkah mobil listrik saja di berbagai pasar global, mereka belum membagikan rencananya untuk India. Karena pengembangan infrastruktur pengisian daya di sana masih dalam tahap awal, kita tidak bisa mengharapkan transisi ke mobil listrik sepenuhnya segera.